(Foto: thinkstock)
California, Mendengkur alias ngorok dialami hampir semua orang terutama jika tidur dalam kondisi yang terlalu letih. Dan ternyata kebiasaan buruk yang sering mengganggu orang lain ini bisa membakar kalori.
Ilmuwan menemukan bahwa orang yang sering mendengkur dalam tidurnya dapat membakar kalori lebih banyak ketimbang orang yang jarang mendengkur.
Hal ini berdasarkan alasan bahwa mendengkur dan gangguan pernapasan dipicu akibat peningkatan aktivitas dari sistem saraf. Sehingga, orang yang sering mendengkur akan membakar kalori lebih banyak.
Ilmuwan dari University of California mempelajari 212 orang yang sering mendengkur, berbicara (ngigau) saat tidur, mengalami kesulitan bernapas dalam tidur atau bahkan mengalami penghentian napas secara periodik. Kemudian, ilmuwan menghitung berapa banyak kalori yang terbakar pada beberapa tingkat masalah kesehatan yang berbeda.
Hasilnya, seperti dilansir dari GeniusBeauty, Jumat (20/8/2010), orang yang selalu mendengkur (teratur) dapat membakar sekitar 2000 kalori per hari, sedangkan orang yang hanya mendengkur sewaktu-waktu (kadang-kadang) membakar 1626 kalori.
Namun dengan hasil penelitian ini, bukan berarti semua orang yang mendengkur memiliki tubuh langsing. Karena pada dasarnya, orang yang mendengkur adalah orang yang mengalami gangguan tidur dan kelelahan. Dan kedua hal tersebut justru memicu orang untuk makan lebih banyak dan memilih makanan berenergi tinggi.
Selain itu, orang yang kurang tidur normal dan mendengkur cenderung memiliki sedikit energi di siang hari, belum lagi kurangnya kebugaran dan latihan fisik lainnya. Kondisi ini bila dikombinasikan dengan pola makan tinggi kalori, maka dapat membuat orang menjadi obesitas (kegemukan).
Mendengkur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti amandel membesar, peradangan mukosa nasofaring yang disebabkan oleh alergi atau infeksi, pembengkakan, alkoholisme dan lain-lain.
Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang tidur dengan binatang peliharaan sejak kecil, seperti anjing, cenderung memiliki risiko mendengkur lebih tinggi.
Namun sebaiknya orang justru menghilangkan kebiasaan mendengkur karena bisa berbahaya. Penelitian menunjukkan bahwa masalah pernafasan pada saat tidur menandakan ada masalah yang serius di tubuh seseorang.
Apnea atau gangguan pernafasan yang terjadi berulang kali dan mengganggu tidur seseorang, terjadi ketika otot bagian belakang tenggorokan gagal membuka jalur udara untuk pernafasan.
Hal ini dapat menyebabkan pola tidur yang salah dan rendahnya asupan oksigen dalam darah, dan ujung-ujungnya mengarah pada berbagai penyakit seperti hipertensi, jantung, masalah mood dan ingatan.
Studi yang dilakukan University of Maryland Medical Center menemukan bahwa masalah pernafasaan saat tidur atau apnea dapat meningkatkan depresi dan memperparah mimpi buruk serta stres pasca trauma.
Biasanya penderita apnea sering merasa ngantuk di siang hari, sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalulintas pula.
Sumber : http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar